Minggu, 21 September 2008

Nikmatnya menjadi Mukmin (1)

b

Orang yang beriman sering dikatakan sebagai mukmin, yaitu orang yang percaya kepada adanya Allah, Malaikat, Kitab Suci, Nabi, Hari Akhir, Qodlo dan Qodar. Keimanana atau rasa percaya akan memberikan motivasi besar terhadap perilaku pengabdian terhadap Allah Robbul Izzati. Umumnya orang tidak akan mau melakukan sesuatu pekerjaan kalau dirinya tidak memiliki kepercayaan bahwa apa – apa yang dilakukan akan membuahkan hasil tertentu. Oleh karena itu keimanan merupakan dasar bagi seseorang dalam menjalankan suatu agama atau kepercayaan tertentu. Tanpa disertai iman maka upacara peribadatan dan ritual lainnya hanya akan menjadi kebiasaan semu yang tanpa arti.

Seseorang yang telah memiliki kepercayaan dan keyakinan yang kuat tidak akan mustahil mampu membuat keajaiban dan melaksanakan perbuatan – perbuatan yang mustahil, orang tersebut akan dengan mudah dan ikhlas merelakan harta dan kekayaannya bahkan sampai nyawanya untuk membela keyakinannnya. Berapa banyak prajurit yang rela mengorbankan nyawanya di medan laga karena percaya bahwa membela negara merupakan satu kebajikan. Berapa banyak orang yang rela mengorbankan harta kekayaannya karena percaya bahwa pengorbanan tersebut akan memperoleh balasan dari Tuhannya.

Dalam agama Islam, keimanan menjadi inti utama dalam melakukan suatu peribadatan, seseorang yang melakukan sesuatu tanpa dilandasi keimanan yang kuat, ibarat anak panah tanpa busur, sehingga tidak akan mantap ditembakkan. Oleh karena itu untuk menemukan satu kekuatan terbesar dalam melakukan sesuatu haruslah kita membangun keyakinan dan keimanan yang lebih kuat. Keimanan yang kuat bisa ditempuh dengan ilmu pengetahuan atau dengan melakukan peribadatan yang panjang, dalam al qur’an disebutkan” Wa’bud robbaka hatta ya’tiyakal yaqin” ( sembahlah Tuhanmu sampai datang keyakinan).

Bagi orang – orang yang beriman maka akan mendapatkan berbagai kemudahan dan pertolongan seperti disebutkan dalam Qur’an surat Fushilat=

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ ﴿٣٠﴾ نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ ﴿٣١﴾ نُزُلاً مِّنْ غَفُورٍ رَّحِيمٍ ﴿٣٢﴾ وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلاً مِّمَّن دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحاً وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ ﴿٣٣﴾

وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ ﴿٣٤﴾

30. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu".

31. Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.

32. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

033. Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?"

034. Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.

Tidak ada komentar: