Minggu, 21 September 2008

DOA MASKOT KEBERHASILAN (2)

Kapankah kita berdoa ?, atau kapankah anda berdoa yang terakhir ?, seringkah anda berdoa ?, Barangkali untuk anda yang keimanannya tinggi tentu doa merupakan makanan sehari – hari bahkan menjadi menu pokok dan utama, sedang bagi orang yang seperti saya dimana keimanan kurang mungkin doa hanya saat memperoleh masalah, nah yang terakhir inilah sebenarnya yang dikritik oleh Karl Mark, barangkali menjadi benar karena hanya sebagai pelarian atau candu untuk menenteramkan. Meskipun demikian itu jauh lebih baik daripada kita melarikan pada hal – hal lain, paling tidak saat itu kita mengakui bahwa manusia tanpa daya, diri kita makhluk yang lemah dan harus memiliki tempat curhat untuk meluapkan emosi kita. Jika doa hanya kita pakai sebagai alat untuk mencurahkan emosi kita memang tidak salah, tetapi sayang karena doa bisa kita pergunakan untuk hal – hal lain yang lebih besar. Jika doa dianggap sebagai sugesti maka akan memiliki kekuatan sugesti yang maha dahsyat karena sugesti tersebut diberikan oleh sang Maha Pensugesti.

Tetapi seringkali, doa kita lakukan sebagai satu ritual harian dan sebagai hal kebiasaan, jika hal tersebut hanya sebuah kebiasaan tanpa kesadaran arti sebuah doa dan salurannya, maka doa tersebut hanya akan menjadi satu ritual semu, jika sudah menjadi ritual semu maka kekuatan dan saluran doa akan kehilangan kekuatan dan salurannya. Doa akan memiliki kekuatan penuh saat kita memahami arti doa yang akan kita sampaikan dan disamping itu dengan kesadaran penuh bahwa kita adalah makhluk dhoif yang sangat tergantung oleh kekuatan Pemilik Dunia yakni sang Maha Pencipta. Oleh karena itu hindarilah suatu doa yang hanya sebagaimana ucapan – ucapan hapalan mantra, atau kalimat dalam puisi yang tanpa kita ketahui maknanya, oleh karena itu suatu doa itu luas dapat disampaikan dengan bahasa yang sangat kita pahami agar ada rasa kuat yang tertanam dalam diri kita, jadi bukan sekedar ucapan – ucapan lafal yang tak berguna, hal ini bukan berarti mengurangi arti lafal – lafal doa standar yang banyak diajarkan oleh berbagai agama, maksudnya adalah sampaikan doa dalam satu bahasa dan arti yang dimengerti supaya lebih bisa kita hayati. Doa – doa yang diajarkan oleh Ustadz, Pastur, Kiyai, Orang – orang suci, Pedanda, Bhiku dan lain – lain pemuka agama juga perlu dipelajari karena merupakan pilihan bahasa yang baik dan dirahmati dan memiliki tujuan yang utama.

Haruskah suatu doa dikabulkan ?

Doa perlu sering diucapkan, hal ini bukan hanya sekedar agar kita dianggap orang yang beriman saja, atau karena ditentukan oleh para pemimpin agama, tetapi ingatlah “ doa adalah inti ibadah “ jadi dalam doa bukan hanya merupakan bentuk untuk melancarkan permohonan kita tetapi juga merupakan ibadah kita kepada Tuhan yang telah menciptakan kita. Jika sudah kita memahami doa sebagai ibadah maka setiap doa kita tidak harus diikuti dengan harus terkabulnya permohonan kita, jika kita menyadari hal tersebut maka kita tidak akan pernah menyalahkan doa dan menyalahkan pemberi doa apalagi pusat dari doa tertuju yakni Allah.

Kita harus meyakinkan diri kita bahwa doa yang tidak terkabul bukan merupakan azab atau Tuhan tidak mendengarkan kita, jika kita berpendirian seperti itu berarti kita sudah jatuh pada sangka buruk pada Tuhan, dan biasanya baik secara langsung atau tidak langsung kita menghujat pada Tuhan dengan mengunggulkan kebaikan yang telah kita lakukan misalnya : aku sudah sholat tertib, aku sudah menyatuni anak yatim, aku sudah banyak sodaqoh, aku sudah melakukan berbagai ritual agama secara benar tetapi kenapa doa tidak terkabul.

Kalau doa tidak atau belum terkabul kita akan bisa tetap bisa bersyukur jika mengetahui bahwa doa itu juga ibadah, karena setidak – tidaknya kita sudah melakukan suatu peribadatan yang mana bisa menjadi tabungan amal ibadah yang akan kita ambil dikehidupan akhirat. Dan tidak semua doa yang terkabul itu membahagiakan kita akhirnya, ingatlah Cerita tentang Bal’am, Raja Midas (akan ditulis kemudian).

Mengapa doa tidak dikabulkan ?

Dalam doa yang tidak terkabul atau gagal ada suatu cerita menarik yakni apa yang dikemukakan oleh Ibrahim bin Adham, begini ceritanya :

Suatu kali Ibrahim bin Adham pergi ke pasar Basrah, karena beliau seorang ulama besar maka banyak orang yang mengerumuninya dan menanyakan berbagai hal tentang agama dan berbagai persoalan kehidupan sehari – hari, diantaranya ada yang mengatakan “ Ya tuan imam sudah berkali – kali aku berdoa kepada Allah, tetapi sampai saat ini belum terkabul.

Setelah mendengar pertanyaan tersebut maka sang Imam Ibrahim bin Adham berkata : “ Baiklah aku terangkan kenapa doamu tidak terkabul karena ada 10 hal yang menjadikan penyebab kegagalan doa, yaitu :

  1. Kalian Mengatakan bahwa Tuhanmu hanya Allah, tetapi kamu sering melanggar larangan yang dibuatNya dan meninggalkan yang diperintahNya.
  2. Kalian mengatakan Muhammad adalah Nabimu dan pemberi syafaatmu, tetapi kalian tidak pernah melakukan apa yang telah beliau ajarkan, berat membaca sholawat untukNya, bahkan kalian sering membelakangi apa yang diajarkan dan ditinggalkanNya untukmu.
  3. Kalian mengatakan syetan adalah musuhmu, tetapi perbuatanmu banyak membantunya bahkan kamu menyukai apa – apa yang hanya dikerjakan oleh syetan.
  4. Kalian mengatakan bahwa Qur’an merupakan kitab suci petunjukmu tetapi engkau tidak pernah mengambil pelajaran darinya, bahkan kau sering meragukan pada ayat – ayat yang tertulis didalamnya.
  5. Kalian mengharapkan surga setelah kehidupanmu didunia tetapi kalian lebih suka melakukan perbuatan yang menjauhkanmu dari tempat itu.
  6. Kalian menakuti neraka tetapi justru perbuatan yang kalian lakukan banyak mendekatkan pada tempat jahanam tersebut.
  7. Kalian mengatakan bahwa ridha Allah berdasarkan ridha Orangtua, tetapi kalian lebih banyak menyepelekan orang tuamu, bahkan sering menyia – nyiakannya.
  8. Kalian mengatakan bahwa sesama muslim adalah saudara, tetapi kalian banyak bertikai dan membenci satu dengan yang lain hanya karena masalah – masalah sepele dan tidak perlu
  9. Kalian mengatakan bahwa Kampung Akhirat lebih baik dari dunia, tetapi seluruh kegiatan keseharianmu lebih banyak untuk dunia.
  10. Kalian mengatakan bahwa insan atau manusia itu adalah khalifah di bumi tetapi perbuatanmu tidak menjadi khalifah yang baik, banyak keadilan kalian langgar.

Demikianlah apa yang bisa aku terangkan, untuk itu perbaikilah dirimu dan Insya Allah doamu pasti akan terkabul.

Jika Doa sering tidak terkabul masih perlukah kita berdoa ?

Menurut saya kok masih perlu, karena seperti yang telah kita kupas di atas bahwa doa itu merupakan inti ibadah, kalau dengan doa sudah bisa mencapai inti ibadah kenapa tidak kita lakukan, padahal kan doa mudah, praktis dan dapat dilakukan kapanpun, dengan demikian maka kita bisa lebih banyak melakukan peribadatan karena menurut kitab suci Tuhan berfirman “ Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah “, dengan demikian semakin banyak doa kita akan semakin banyak beribadah.

Disamping itu Doa juga merupakan senjata bagi orang – orang yang beriman, dengan demikian jika kita memiliki doa kita memiliki senjata, dan dengan semakin banyak doa maka senjata kita akan lebih terawat, sehingga sewaktu – waktu akan kita pergunakan maka senjata tersebut akan selalu siap.

Disamping itu dengan doa kita juga akan bisa curhat dengan sepuas hati dan tidak akan bocor rahasia kita.

Dan sebenarnya tidak pernah ada doa yang baik dan dilakukan sesuai dengan persyaratan dan rukunnya tidak terkabul, hanya saja doa tersebut mungkin terkabulnya dalam kacamata kita sebagai manusia tidak sesuai dengan keinginan kita, mengapa itu terjadi karena keinginan dan kemauan kita yang sebenarnya sering kali kita sendiri tidak tahu. Keyakinan saya tentang doa mesti terkabul sesuai dalam kitab suci yang mengatakan “ Berdoalah kepadaKu dan pasti Aku kabulkan “. Dan itu menjadi keyakinan saya karena saya punya pengalaman tentang hal tersebut. Dulu saya pernah berpikir bahwa orang yang paling enak itu adalah orang yang memiliki penghasilan tetap dan besar. Kemudian doa saya panjatkan untuk keinginan tersebut, lama sekali tidak terkabul, setiap melamar pekerjaan pasti ditolak, bikin usaha sendiri gagal akhirnya saya bosan berdoa dan menganggap doa tersebut tidak terkabul, dan setelah 3 tahun dari waktu tersebut suatu kali ada teman yang menawari saya untuk ikut ke luarnegeri dan akhirnya saya memperoleh pekerjaan yang berpenghasilan tetap dan cukup besar untuk orang seukuran saya. Dan saya baru teringat bahwa itu hasil doa saya ketika saya ketemu orang tua aneh yang dianggap gila mendakwahi saya tentang doa. Jika ingat itu aku jadi tambah bersyukur.

Adakah Tata Cara Doa dan Bagaimanakah itu ?

Setiap agama dan keyakinan kepercayaan apapun pasti memiliki tata cara dan syarat rukun berdoa, dan agama atau kepercayaan apapun jika berdoa pasti memohon kepada sesuatu yang dianggap lebih tinggi dan memiliki kuasa untuk mengabulkan, oleh karena itu dalam berdoa sebaiknya kita mengikuti aturan dan persyaratan dari dzat yang Maha Tinggi yang kita percayai dan tentunya untuk menambah keyakinan kita, kita harus percaya bahwa Dzat yang Maha Tinggi tersebut pasti akan mengabulkan kita. Karena banyaknya Agama dan kepercayaan di dunia ini maka tidak mungkin saya menerangkan tata cara berdasarkan agama dan kepercayaan tersebut. Hanya satu saya kira yang memiliki persyaratan sama yaitu bahwa yang Dzat yang Maha Tinggi pasti mengabulkan jika persyaratan dan rukun sesuai agama dan kepercayaan kita dipenuhi. Dan untuk itu kita harus memuliakan Dzat yang kita mintai dalam doa tersebut.

Secara ekstrim saya mengatakan doa baik dan buruk pasti akan dikabulkan sepanjang syarat dan rukunnya dipenuhi, sebagai contoh upacara santet, teluh dan lain – lainnya yang sering dilakukan oleh dukun jahat maupun black magic itu juga ungkapan doa. Jika suatu doa yang jelek saja terkabul apalagi doa yang baik.

Dalam doa saya memiliki falsafah sendiri, jika saya berdoa ragu – ragu lebih baik saya tidak doa, segala sesuatu harus totalitas jika berani jangan takut- takut, jika takut jangan berani – berani, Dalam doa saya selalu meyakini pasti terkabul. Sehingga dalam judul ini Doa menjadi maskot keberhasilan saya.

Apakah Doa saja cukup untuk Mencapai Keberhasilan ?

Dengan tegas saya menjawab tidak, karena salah satu syarat doa adalah usaha, jika hanya doa saja kita tidak pernah akan mampu mewadahi terkabulnya doa kita, karena doa bersifat metafisika jika tanpa usaha berarti kita hanya bermain – main dalam wilayah metafisika yang abstrak dan doa yang terkabul hanya dalam wilayah metafisika yang abstrak saja dan tidak akan bisa kita kenali, lihat dan juga kita raba secara materiil. Oleh karena itu kita tetap usaha, usaha sebagai mewadahi terkabulnya doa yang bersifat materiil, hal ini terutama pada doa yang tolok ukurnya bersifat materiil. Hanya doa – doa tentang pencapaian bersifat metafisik dan abstrak saja yang tidak perlu usaha.

Saya teringat cerita orang yang menggadaikan jiwanya pada syetan untuk mendapatkan sesuatupun perlu dengan melakukan usaha, sebagai contoh orang yang mencari kekayaan dengan jalan memelihara tuyul , genderuwo, buta ijo dan lain sebagainya oleh pembimbingnyapun tetap disuruh untuk melakukan usaha misalnya jualan, membawa tuyul ketempat orang kaya dan lain – lainnya. Apalagi doa yang kita panjatkan pada Tuhan keyakinan kita harus dengan kerja dan usaha, ingat semua Nabi dan Rasulpun bekerja keras. Jadi doa akan berhasil dengan prinsip “ Ora et Labora “, bekerja dan berdoa.

Siapakah yang Doanya Terkabul ?

Sebenarnya merujuk dari ayat “ ud uni astajib lakum “ siapa saja yang berdoa pasti dikabulkan, baik doa itu bagus ataupun jelek sepanjang syarat rukun dipenuhi. Yang menjadi seringkali menjadi masalah adalah apakah doa tersebut cepat atau lambat akan terkabulkan. Dalam hal ini menurut ajaran yang saya pahami maka ada beberapa orang yang doanya cepat terkabul adalah :

  1. Orang yang dicintai Allah
  2. Orang yang teraniaya
  3. Orang yang dalam perjalanan
  4. Orang yang puasa

Secara khusus siapakah sebenarnya orang yang dicintai Allah itu, dalam kitab suci Al Qur’an dikatakan orang yang dicintai Allah adalah :

  1. Muttaqin (orang yang bertaqwa)
  2. Mukminin ( orang yang beriman)
  3. Muhsinin (orang yang ihsan )
  4. Shobirin ( orang yang sabar )
  5. Mukhlisin ( orang yang ikhlas)
  6. Muslimin ( orang yang berserah diri)
  7. Muksidin ( orang yang taat pada agama)

(catatan : akan dibahas sendiri dalam tulisan lain)

Kapankah waktu yang baik untuk melakukan suatu doa ?

Semua waktu dalam berdoa sebenarnya baik, tetapi ada satu tuntunan yang mengajarkan tentang waktu – waktu mustajabah (terkabul) , yaitu :

  1. Diantara Adzan dan Iqomah
  2. Diantara dua khotbah
  3. Saat hujan turun
  4. Sepertiga malam yang terakhir ( antara jam 3 malam sampai menjelang subuh)
  5. Antara Sholat Maghrib dan Sholat Isya
  6. Waktu sholat Dhuha

Adzab Doa

Ada tatacara atau adzab doa yang mana setiap agama memiliki tatacara sendiri, yang saya ketahui adzabnya adalah :

  1. Suci lahir dan batin
  2. Tempat yang bersih dari hadast besar maupun kecil
  3. Mengarah ke Kiblat
  4. Suasana hati harus ikhlas dan hadir
  5. Niat doa untuk kebaikan umat manusia
  6. Merendahkan hati terhadap Allah
  7. Memiliki sangka baik doa pasti terkabul
  8. Mengakui kehinaan dan ketidak berdayaan kita

Tidak ada komentar: